HUTAN
BAKAU (MANGROVE)
Hutan bakau
adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut
(pesisir). Tumbuhan bakau bersifat unik karena merupakan gabungan dari
ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya bakau mempunyai
sistem perakaran yang menonjol (akar napas/pneumatofor), sebagai suatu cara
adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau anaerob.
Peran
dan manfaat hutan bakau:
- melindungi
pantai dari erosi dan abrasi pantai
- melindungi
pemukiman penduduk dari terpaan badai dan angin dari laut mencegah
intrusi air laut
- tempat
hidup dan berkembang biak berbagai satwa liar seperti ikan, udang, kepiting,
burung , dsb.
- memiliki
potensi edukasi dan wisata mitigasi
perubahan iklim melalui penyerapan CO2 dari udara, dll.
Penyebab Rusaknya/Hilangnya Hutan
Bakau
- Banyak
bencana dan kerugian yang terjadi akibat rusak/hilangnya hutan bakau, seperti:
abrasi pantai, intrusi air laut, banjir, hancurnya pemukiman penduduk diterpa
badai laut, hilangnya sumber perikanan alami, hilangnya kemampuan dalam meredam
emisi gas rumah kaca.
Kondisi tersebut, umumnya disebabkan
oleh:
- Pengambilan/penebangan
hutan bakau secara berlebihan
- Pengalihfungsian
hutan mangrove menjadi areal tambak, pemukiman ataupun pertanian dengan tidak
memperhatikan asas konservasi dan berkesinambungan
- Membiarkan
wilayah pesisir tandus dan gersang tanpa adanya upaya penghijauan (misal dengan
tanaman bakau)
Jenis mangrove yang tumbuh di
sekitar pesisir pulau Bawean :
- BRUGUIERA
PARVIFLORA
- RHIZOPORA
STYLOSA
- NYPA
FRUTICANS
- AVICENNIA
EUCALYPTIFOLIA
|
Peta Sebaran Mangrove di sekitar pesisir Pantai Pulau Bawean di tandai dengan
warna MERAH |
Luas Mangrove di wilayah Desa Kecamatan Sangkapura
berdasarkan data tahun 2015
No
|
Desa
|
Jenis
|
Luas (m2)
|
Luas (Ha)
|
1
|
Daun
|
|
539621,863
|
54
|
2
|
Deketagung
|
|
352046,103
|
35,20461
|
3
|
Kebun teluk dalam
|
|
72098,2045
|
7,20982
|
4
|
Kumalasa
|
|
212850,455
|
21,28505
|
5
|
Lebak
|
|
646.829
|
64,683
|
6
|
Sawahmulya
|
|
414100
|
4,41
|
7
|
Sidogedung batu
|
|
103833,461
|
10,38335
|
8
|
Sungai rujing
|
|
178277,353
|
17,82774
|
9
|
Sungai teluk
|
|
87142,0842
|
9
|
|
|
|
|
|
|
Suku :
Rhizophoraceae , Marga : Bruguiera
Parviflora
|
Deksripsi :
Berupa semak atau pohon kecil yang selalu hijau, tinggi (meskipun jarang) dapat mencapai 20 m. Kulit kayu burik, berwarna abu-abu hingga coklat tua, bercelah dan agak membengkak di bagian pangkal pohon. Akar lutut dapat mencapai 30 cm tingginya.
Terdapat bercak hitam di bagian bawah daun dan berubah menjadi hijaukekuningan ketika usianya bertambah. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elips. Ujung: meruncing. Ukuran: 5,5-13 x 2-4,5 cm.
Jenis ini membentuk tegakan monospesifik pada areal yang tidak sering tergenang. Individu yang terisolasi juga ditemukan tumbuh di sepanjang alur air dan tambak tepi pantai. Substrat yang cocok termasuk lumpur, pasir, tanah payau dan bersalinitas tinggi. Di Australia, perbungaan tercatat dari bulan Juni hingga September, dan berbuah dari bulan September hingga Desember. Hipokotilnya yang ringan mudah untuk disebarkan melalui air, dan nampaknya tumbuh dengan baik pada areal yang menerima cahaya matahari yang sedang hingga cukup. Bunga dibuahi oleh serangga yang terbang pada siang hari, seperti kupu-kupu. Daunnya berlekuk-lekuk, yang merupakan ciri khasnya, disebabkan oleh gangguan serangga. Dapat menjadi sangat dominan di areal yang telah diambil kayunya (misalnya Karang Gading-Langkat Timur Laut di Sumatera Utara; Giesen & Sukotjo, 1991).
|
Suku : Rhizophoraceae , Marga : Rhizopora Stylosa |
Deksripsi :
Pohon
dengan satu atau banyak batang, tinggi hingga 10 m. Kulit kayu halus, bercelah,
berwarna abu-abu hingga hitam. Memiliki akar tunjang dengan panjang hingga 3 m,
dan akar udara yang tumbuh dari cabang bawah.
Daun :
Daun
berkulit, berbintik teratur di lapisan bawah. Gagang daun berwarna hijau,
panjang gagang 1-3,5 cm, dengan pinak daun panjang 4-6 cm. Unit & Letak:
sederhana & berlawanan. Bentuk: elips melebar. Ujung: meruncing. Ukuran:
meruncing.
Ekologi
:
Tumbuh
pada habitat yang beragam di daerah pasang surut: lumpur, pasir dan batu.
Menyukai pematang sungai pasang surut, tetapi juga sebagai jenis pionir di
lingkungan pesisir atau pada bagian daratan dari mangrove. Satu jenis relung
khas yang bisa ditempatinya adalah tepian mangrove pada pulau/substrat karang.
Menghasilkan bunga dan buah sepanjang tahun. Kemungkinan diserbuki oleh angin.
|
Suku :
Avicenniaceae , Marga : Avicennia
Eucalyptifolia
|
Deksripsi
:
Semak
atau pohon dengan ketinggian mencapai 17 meter. Kulit kayu luar halus
bercoreng-coreng, berwarna coklat kekuningan atau hijau, mengelupas pada
bagian-bagiannya yang tipis. Kulit kayu bagian dalam berwarna seperti jerami
padi sampai coklat pucat. Kayu berwarna putih sampai seperti jerami.
Daun :
Permukaan
bagian atas hijau muda sampai hijau tua atau hijau kecoklatan dan kuning
kehijauan pada bagian bawah. Unit & Letak: sederhana, berlawanan. Bentuk:
bulat memanjang. Ujung: meruncing. Ukuran: 4-16 cm x 1-4 cm.
Ekologi
:
Tumbuh
di pulau-pulau lepas pantai yang berkarang, dan juga pada bagian pinggir atau
tengah daratan dari rawa mangrove. Seperti jenis lain pada genus ini, mereka
seringkali bersifat vivipar.
|
Suku :
Arecaceae , Marga : Nypa Fruticans
|
Deksripsi
:
Palma
tanpa batang di permukaan, membentuk rumpun. Batang terdapat di bawah tanah,
kuat dan menggarpu. Tinggi dapat mencapai 4-9 m.
Daun :
Seperti
susunan daun kelapa. Panjang tandan/gagang daun 4 - 9 m. Terdapat 100 - 120
pinak daun pada setiap tandan daun, berwarna hijau mengkilat di permukaan atas
dan berserbuk di bagian bawah. Bentuk: lanset. Ujung: meruncing. Ukuran: 60-130
x 5-8 cm.
Ekologi
:
Tumbuh
pada substrat yang halus, pada bagian tepi atas dari jalan air. Memerlukan
masukan air tawar tahunan yang tinggi. Jarang terdapat di luar zona pantai.
Biasanya tumbuh pada tegakan yang berkelompok. Memiliki sistem perakaran yang
rapat dan kuat yang tersesuaikan lebih baik terhadap perubahan masukan air,
dibandingkan dengan sebagian besar jenis tumbuhan mangrove lainnya. Serbuk sari
lengket dan penyerbukan nampaknya dibantu oleh lalat Drosophila. Buah yang
berserat serta adanya rongga udara pada biji membantu penyebaran mereka melalui
air. Kadang-kadang bersifat vivipar.